Saturday, August 2, 2008

Ponsel Picu Kanker Kembali Menyeruak


Pittsburg - Efek negatif dari ponsel kembali disuarakan para peneliti. Kali ini, sebuah lembaga kanker Amerika Serikat memperingatkan bahaya alat komunikasi ini yang dikhawatirkan dapat memicu penyakit kanker.

Peringatan tersebut diungkapkan oleh Pittsburgh Cancer Institute. Dr. Ronald B. Herberman, Direktur dari University of Pittsburgh Cancer Institute mengatakan, memang perlu waktu untuk bisa mendapatkan jawaban pasti dari para peneliti akan hal tersebut. Namun ada baiknya masyarakat dapat mengambil langkah pencegahan dari sekarang.

"Kita tak perlu menunggu hasil pasti dari penelitian, tetapi kita harus melakukan tindakan dari sekarang daripada menyesal nantinya," ujar Herberman, seperti dikutip detikINET dari cellular news, Jumat (25/7/2008).

Dalam memonya yang dikirimkan ke sekitar 3.000 orang, ia menyarankan para orang tua untuk mengawasi penggunaan ponsel bagi anak-anaknya. Sebab, menurut Herberman, anak-anak adalah sosok yang paling riskan dalam ancaman ini karena otak mereka masih dalam tahap pengembangan. "Izinkan anak-anak menggunakan ponsel kalau untuk kondisi darurat," tegasnya.

Sementara bagi mereka yang dituntut untuk seringkali menggunakan ponsel, harus mengakalinya dengan menggunakan loud speaker atau memakai handsfree. Herberman menyarankan untuk tidak menggunakan ponsel dengan bersentuhan langsung ke kepala karena dikhawatirkan adanya gelombang elektromagnetik yang mengganggu otak pengguna. 

Adanya peringatan efek negatif dari radiasi ponsel bukanlah kali ini saja terjadi. Sebelumnya, dalam sebuah konferensi peneliti spesialis otak, kekhawatiran ini juga sempat menjadi topik hangat. Saat itu menyeruak kabar, penggunaan ponsel dalam waktu yang lama dapat menyebabkan tumor otak.

Meski demikian, ada pula penelitian yang menangkis kekhawatiran efek negatif ponsel ini. Seperti penelitian yang pernah dilakukan Institute of Cancer Research di Inggris yang menyebutkan bahwa tidak ada peningkatan risiko terkena tumor pada syaraf antara telinga dan otak bagi orang yang telah memakai ponsel selama sepuluh tahun. 

Saat itu, penelitian ini diklaim merupakan penelitian berskala paling besar mengenai hubungan ponsel dan kanker otak dibandingkan penelitian lain yang pernah dilakukan.

No comments: