Sunday, October 5, 2008

Melukis Wajah lewat Potret

Evolusi dunia robotik memang luar biasa. Hasilnya kadang sampai bikin geleng-geleng kepala. Zaman sekarang, robot tidak hanya menjadi pembantu di pekerjaan berat. Robot juga bisa jago melukis atau punya keseimbangan tubuh luar biasa. Salvador DaBot adalah format evolusi robot di dunia seni. Nama resmi robot seniman tersebut adalah The Portraitist Robot. Namun, jangan berpikir DaBot bakal melukis pemandangan, bunga, atau rumah. Sesuai dengan namanya, kemampuan sang robot adalah melukis potret. Seperti pelukis betulan, DaBot "memegang" pensil dengan tangan kanannya. Sebelum melukis sebuah wajah, sang robot merekam objeknya terlebih dahulu dengan kamera internal. Kontur wajah model pada rekaman dikonversikan menjadi pola gambar. Lantas, DaBot menggambar pola dasar itu pada kertas.Selanjutnya, rekaman wajah model disegmentasi menjadi beberapa bagian dengan tingkat arsiran berbeda. Arsiran itu dilukiskan DaBot pada kertas, mengisi pola gambar yang sudah ada. Pola gambar wajah yang dibuat DaBot tidak detail. Ia hanya menggambarkan titik-titik pada wajah sang model. Dengan demikian, hasil akhir gambarnya menjadi gambar kartun yang artistik.Segala gerakan DaBot dibuat mirip pelukis betulan. Bahkan, cara melukisnya sama dengan manusia. Dia mengarsir satu bagian dulu sampai selesai. Baru kemudian pindah mengerjakan bagian lain. Gerakan tangan kiri dan kepala DaBot bahkan meniru gerakan manusia. Keluwesan itu memang berasal dari gerakan manusia. Sebelumnya, sang pembuat merekamnya dengan sensor gerakan. Mobilitas tangannya pun terlihat natural. Lucunya lagi, DaBot juga didandani dengan kumis palsu dan topi pet. Dua benda itu merupakan ikon khas pelukis. Kumis DaBot bukan sekadar pajangan. Pada saat tertentu, sang robot juga doyan menggoyang-goyangkan kumis palsunya itu. Robot lain yang juga punya kemampuan unik adalah Murata Seiko. Fembot (robot berbentuk manusia perempuan) itu mampu berpindah tempat dengan satu buah roda alias unicyclist.Untuk menjaga keseimbangan, Seiko menggunakan alat bernama gyro sensors. Arah gerakan fembot berbobot 5 kg dan bertinggi 50 cm itu diatur oleh sebuah roda lain pada bagian dada.

No comments: